Sunday 17 April 2016

TFI: Bimbel Last Meet.

Bimbel ACYD Bersama TFI

Pembelajaran di Bimbel Asrama Cinta Yatim dan Dhuafa dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building
Bersama Teach For Indonesia (TFI)
logo tfi.jpg
Kelas            : LL01
Dosen            : Sri Hutomo (D1415)
Waktu            : Sabtu, 16 April 2016
Jam            : 14.00 - 16.00 WIB
Jumlah anak didik    : 5 anak
Lokasi            : Jl. Sumatra Gg. H. Bakri, Jombang Ciputat, Tangerang Selatan
PIC            : Ibu Nunung
Anggota yang hadir    :
  1. Alvi Syahri (1901481352)
  2. Brandon Cornelius (1901485325)
  3. Cynthia Adeline (1901465430)
  4. Irene (1901463993)
  5. Joshua Renaldo (1901473464)
  6. Jovianne (1901473722)
  7. Kristanto Rianto (1901467221)
  8. Raden Roro Azlia Putri Ryanti (1901464112)
  1. Bagian isi
   
    Pada tanggal 16 April 2016, hari itu adalah hari terakhir kami mengajar di bimbel Asrama Cinta Yatim dan Dhuafa. Dan pada pertemuan ini kami memberikan sebuah surprise kecil dari kami yaitu berupa kue.
   
Sebelum kegiatan belajar mengajar ini dilakukan, seperti biasa kami berkumpul di BINUS University pada pukul 13.00 WIB. Setelah kelompok kami sudah lengkap, kami melakukan perjalanan ketempat bimbel yaitu Asrama Cinta Yatim & Dhuafa dengan menggunakan mobil. Kami menghabiskan waktu selama perjalanan sekitar 40 menit.

    Setibanya di Asrama Cinta Yatim & Dhuafa pada pukul 13.45 WIB, kami seperti biasa memulai kegiatan belajar mengajar tetapi tidak lama, sekitar 1 jam pertama kami melakukan kegiatan belajar mengajar dicampur dengan sedikit games dan 1 jam selanjutnya diadakn sesi kesan pesan dengan semua murid yang ada.

    Murid yang datang masih sama seperti sebelumnya yaitu berjumlah 5 orang dan setelah itu kami seperti biasa sebelum melakukan belajar mengajar, kami buka dengan doa sesuai kepercayaan masing-masing dan setelah itu dimulai kegiatan belajar mengajar kami, dengan memberikan sedikit soal review dari minggu lalu dan juga games kosa kata bahasa inggris untuk menambah wawasan dalam vocabulary bahasa inggris.

Pada proses belajar mengajar kami membagi nya dua kelompok, kelompok pertama adalah Joshua, Kristanto, Alvi dan Brandon mengajari anak SD pada perhitungan,sedangkan yang kedua adalah Cynthia, Irene, Jovianne dan Azlia mengajari anak SMP dan SMA. Masih sama kami memberikan soal review dari minggu sebelumnya yaitu kosa kata bahasa inggris dalam bentuk kalimat.
   
Metode yang kami gunakan sama dengan minggu lalu yaitu metode classroom, dimana pada pertemuan ini lebih disempurnakan dengan adanya pembagian kelompok belajar mengajar agar pelajaran yang kami bawakan lebih akurat dan efisien. Dan sudah bisa terlihat bahwa anak-anak mulai aktif menjawab pertanyaan dari soal-soal kami dan juga dalam games dibandingkan minggu lalu, pada hari tersebut terdapat kemajuan dalam keaktifan murid

    Pada pertemuan ini juga terdapat beberapa Nilai Pancasila, diawal kami sudah menanamkan nilai agama sesuai sila pertama yaitu dengan berdoa sesuai kepercayaan masing-masing, walaupun adanya perbedaan agama bukan menjadi sebuah halangan untuk kami melainkan menjadikan kekuatan untuk semakin menghargai perbedaan.

  1. Penutup
Pada pertemuan terakhir ini kami merasa adanya kemajuan dari pertemuan sebelumnya karena murid-murid kami sangat aktif dalam menjawab pertanyaan yang kami berikan walaupun terdapat sedikit kesalahan dalam menjawab tapi itu merupakan suatu awal untuk menggapai sebuah keberhasilan karena dapat belajar dari kesalahan yang dilakukan. Dan kesan kami dalam mengajar selama 2 bulan ini adalah sangat luar biasa karena murid-murid kami dan ibu Nunung telah mempercayai kami dalam belajar mengajar dan juga semakin akrab bagaikan seorang sahabat. Lalu kesan dari murid-murid kami dan ibu Nunung memiliki respon yang positif untuk kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas kami dengan hati yang lega. Oleh karena itu kami berharap murid-murid kami semakin maju dalam kegiatan belajar mengajarnya di sekolah dan juga Ibu Nunung semakin semangat dalam merawat anak-anak dengan sepenuh hatinya.


Sunday 10 April 2016

TFI: Bimbel 5th Meet.

Bimbel ACYD Bersama TFI

Pembelajaran di Bimbel Asrama Cinta Yatim dan Dhuafa dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building
Bersama Teach For Indonesia (TFI)
(Minggu Kelima)
logo tfi.jpg
Kelas            : LL01
Dosen            : Sri Hutomo (D1415)
Waktu            : Sabtu, 9 April 2016
Jam            : 14.00 - 16.00 WIB
Jumlah anak didik    : 7 anak
Lokasi            : Jl. Sumatra Gg. H. Bakri, Jombang Ciputat, Tangerang Selatan
PIC            : Ibu Nunung
Anggota yang hadir    :
  1. Alvi Syahri (1901481352)
  2. Brandon Cornelius (1901485325)
  3. Cynthia Adeline (1901465430)
  4. Irene (1901463993)
  5. Joshua Renaldo (1901473464)
  6. Jovianne (1901473722)
  7. Kristanto Rianto (1901467221)
  8. Raden Roro Azlia Putri Ryanti (1901464112)


  1. Bagian isi
   
Pada tanggal 9 April 2016, kami melakukan kegiatan belajar-mengajar kembali di asrama Cinta Yatim dan Dhuafa, Tangerang Selatan. Seperti biasa, sebelum berangkat kami berkumpul terlebih dahulu di BINUS University pada pukul 13:00. Setelah semua anggota hadir, kami berangkat bersama menuju asrama tersebut. Kami tiba di asrama sebelum pukul 14:00. Jumlah anak didik yang kami ajar pada pertemuan kelima ini berjumlah 7 orang. 4 murid laki-laki dan 3 murid perempuan.
Sebelum memulai belajar, kami mengajak murid-murid berdoa terlebih dahulu. Pada pertemuan kelima ini, kami membagi kelompok belajar menjadi 2, sebagian anggota mengajar murid SD, sebagian lagi mengajar murid SMP. Kami mengajarkan matematika untuk murid SMP dan matematika & bahasa inggris untuk murid SD.  
Proses belajar pada murid SMP diawali dengan pembagian dan perkalian. Ternyata masih ada murid yang belum memahami perkalian dan pembagian. Sehingga kami memberikan latihan soal untuk mereka. Soal-soal yang kami berikan dalam bentuk cerita agar lebih menarik dan memacu logika mereka. Setelah mereka selesai membuat soal latihan, kami membahas soal latihan tersebut. Hasilnya mereka mulai memahami dan mengerti perkalian dan pembagian.  
Kemudian kami mengajarkan pecahan. Beberapa diantara mereka ada yang belum mengerti pecahan campuran. Kami memberikan latihan soal kembali kepada mereka agar mereka dapat lebih mengerti. Setelah itu, kami membahas soal latihan tersebut dengan menanyakan setiap murid cara penyelesaian soal-soal tersebut. Metode mengajar ini bertujuan agar kami dapat mengetahui murid-murid kami sudah mengerti atau belum. Hasilnya saat ditanya, setiap murid dapat menjawab soal-soal latihan tersebut dengan baik.     
Proses belajar pada murid SD diawali dengan pelajaran matematika. Kami mengajarkan pertambahan, pengurangan, dan pecahan. Pada pertemuan kelima ini, kami kedatangan murid baru bernama Hilal kelas 5 SD. Selanjutnya, kami memberikan soal-soal latihan matematika kepada murid-murid. Setelah selesai belajar matematika, kami mengulang pelajaran bahasa inggris yang kami ajarkan pada pertemuan keempat..
Setelah proses belajar mengajar selesai, kami pun berdoa untuk mengakhiri pertemuan kelima ini. Setelah itu kami mengambil foto bersama. Sebelum pulang, kami pun mengucapkan terima kasih kepada ibu Nunung selaku ibu PIC asrama Cinta Yatim dan Dhuafa  karena kami sudah diberikan kesempatan untuk mengajar di asrama tersebut.
Dalam proses mengajar ini terdapat nilai-nilai pancasila, diantaranya:  sila pertama adalah nilai agama. Kami mengajarkan nilai agama dengan mengajak anak-anak berdoa sebelum dan sesudah belajar. Sila kedua dan sila kelima adalah nilai kemanusian dan keadilan, kami mengajarkan setiap murid kami tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lain. Hal ini juga dapat dijadikan contoh bagi murid-murid kami agar dapat saling menghargai sesama teman. Sila ketiga adalah nilai persatuan, walaupun kami membagi dua kelompok belajar, tetapi kami dan murid-murid lainnya tetap berinteraksi. Sila keempat adalah nilai kerakyatan (demokratif), murid-murid yang tidak mengerti dapat bertanya kepada kami.

  1. Penutup
    Pada hari kelima kami mengajar, kami sudah dapat berinteraksi dengan murid-murid kami. Murid-murid kami pun sudah tidak malu-malu untuk bertanya kepada kami saat mereka tidak mengerti. Sebelumnya kami juga sudah mempersiapkan materi apa yang akan diajarkan sehingga proses belajar mengajar berlangsung efektif.  

C:\Users\USER\Downloads\1460272514329(1).jpg

Sunday 3 April 2016

TFI: Bimbel 4th Meet.

Bimbel ACYD Bersama TFI

Pembelajaran di Bimbel Asrama Cinta Yatim dan Dhuafa dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building
Bersama Teach For Indonesia (TFI)
(Minggu Keempat)
logo tfi.jpg
Kelas            : LL01
Dosen            : Sri Hutomo (D1415)
Waktu            : Sabtu, 2 April 2016
Jam            : 14.00 - 16.00 WIB
Jumlah anak didik    : 7 anak
Lokasi            : Jl. Sumatra Gg. H. Bakri, Jombang Ciputat, Tangerang Selatan
PIC            : Ibu Nunung
Anggota yang hadir    :
  1. Alvi Syahri (1901481352)
  2. Brandon Cornelius (1901485325)
  3. Cynthia Adeline (1901465430)
  4. Irene (1901463993)
  5. Joshua Renaldo (1901473464)
  6. Jovianne (1901473722)
  7. Kristanto Rianto (1901467221)
  8. Raden Roro Azlia Putri Ryanti (1901464112)


  1. Bagian isi
   
Pada tanggal 2 April 2016, kami melakukan kegiatan belajar-mengajar kembali di asrama Cinta Yatim dan Dhuafa, Tangerang Selatan. Seperti biasa, sebelum berangkat kami berkumpul terlebih dahulu di BINUS University pada pukul 13:00. Setelah semua anggota hadir, kami berangkat bersama menuju asrama tersebut. Kami tiba di asrama sebelum pukul 14:00. Jumlah anak didik yang kami ajar pada pertemuan keempat berjumlah 7 orang. 4 murid laki-laki dan 3 murid perempuan.
Sebelum memulai belajar, kami mengajak murid-murid berdoa terlebih dahulu. Pada pertemuan keempat ini, kami membagi kelompok belajar menjadi 2, sebagian anggota mengajar murid SD, sebagian lagi mengajar murid SMP. Kami mengajarkan matematika untuk murid SMP dan matematika & bahasa inggris untuk murid SD.  
Proses belajar pada murid SMP diawali dengan Membantu mengerjakan PR Yang mereka punya. Di phak SD Kami mengajarkan PR Bahasa Inggris Mereka dan di Pihak SMP kami mengajarkan PR tentang Aljabar atau Matematika
Kami pun mengajari anak anak bahasa inggris dengan kosakata-kosakata baru yang mereka belum ketahui. lalu kita masukan ke games.
Setelah proses belajar mengajar selesai, kami pun berdoa untuk mengakhiri pertemuan keempat ini. Setelah itu kami mengambil foto bersama. Sebelum pulang, kami pun mengucapkan terima kasih kepada ibu Nunung selaku ibu PIC asrama Cinta Yatim dan Dhuafa  karena kami sudah diberikan kesempatan untuk mengajar di asrama tersebut.
Dalam proses mengajar ini terdapat nilai-nilai pancasila, diantaranya:  sila pertama adalah nilai agama. Kami mengajarkan nilai agama dengan mengajak anak-anak berdoa sebelum dan sesudah belajar. Sila kedua dan sila kelima adalah nilai kemanusian dan keadilan, kami mengajarkan setiap murid kami tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lain. Hal ini juga dapat dijadikan contoh bagi murid-murid kami agar dapat saling menghargai sesama teman. Sila ketiga adalah nilai persatuan, walaupun kami membagi dua kelompok belajar, tetapi kami dan murid-murid lainnya tetap berinteraksi. Sila keempat adalah nilai kerakyatan (demokratif), murid-murid yang tidak mengerti dapat bertanya kepada kami.

  1. Penutup
    Pada hari keempat belajar, Menurut kami Sendiri kami sudah lumayan untuk mengajarkan materi kepada mereka apalagi sudah di bantu dengan adanya materi yang bisa kita ajarkan melalui PR yang mereka punya.


Friday 1 April 2016

TFI: Bimbel 3rd Meet


Bimbel ACYD Bersama TFI

Pembelajaran di Bimbel Asrama Cinta Yatim dan Dhuafa dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building
Bersama Teach For Indonesia (TFI)
(Minggu ketiga)

Kelas                                      : LL01
Dosen                                     : Sri Hutomo (D1415)
Waktu                                    : Sabtu, 26 Maret 2016
Jam                                            : 14.00 - 16.00 WIB
Jumlah anak didik               : 4 anak
Lokasi                                    : Jl. Sumatra Gg. H. Bakri, Jombang Ciputat, Tangerang Selatan
PIC                                         : Ibu Nunung

Anggota yang hadir            :
1.       Cynthia Adeline (1901465430)
2.       Irene (1901463993)
3.       Joshua Renaldo (1901473464)
4.       Jovianne (1901473722)
5.       Kristanto Rianto (1901467221)
6.       Raden Roro Azlia Putri Ryanti (1901464112)
Anggota yang tidak hadir :
1.  Alvi Syahri (1901481352)
2.  Brandon Cornelius (1901485325)
        I.            Bagian isi

Pada tanggal 26 maret 2016, kami melakukan pengajaran kembali pada pertemuan ketiga dengan anak-anak Asrama Cinta Yatim & Dhuafa. Pada pertemuan ini kami sudah melakukan persiapan kami lebih matang dari minggu kemarin. Agar kegiatan belajar mengajar lebih efektif.

 Seperti biasa kami berkumpul terlebih dahulu di BINUS University pada pukul 13.00. Tetapi pada pertemuan ketiga ini anggota kami ada yang tidak bisa hadir dikarenakan ada yang saudaranya meninggal dan juga ada urusan. Kami berangkat bersama menuju ke asrama tersebut menggunakan mobil. Kami tiba di asrama pada waktu yang tepat yaitu 14.00. Kami tiba di asrama sebelum murid-murid datang dan tidak lama kemudian murid-murid sudah datang tetapi hanya 4 murid saja yang mengikuti pembelajaran dikarenakan kata ibu PIC murid-murid yang lain sedang ada kegiatan diluar. Sebelum memulai pembelajaran kami dan murid-murid melakukan doa bersama menurut agama masing-masing.

Pada pertemuan ketiga ini, kami akan melakukan pengajaran mengulang kembali pelajaran dari pertemuan sebelumnya. Kami mengajarkan kembali perkalian kepada  murid soal-soal dari pertemuan sebelumnya yang masih belum mengerti. Diantara mereka masih ada yang bingung dalam perkalian dan juga sudah ada yang mengerti. Setelah diajarkan kembali mereka akhirnya mengerti cara belajar perkalian campuran.

Setelah mengerti pembelajaran perkalian kami membuat permainan b.inggris dasar yaitu b.inggris buah-buahan dan hewan yang pertama yaitu Teka Teki Silang, kami menyiapkan kolom dan baris untuk mereka isi. Saat permainan dimulai mereka ada yang malu-malu, ada yang tidak tahu dan ada yang langsung maju. Mereka melakukan permainan ini dengan senang.

Setelah selesai, kami berlanjut ke permainan yang kedua yaitu hangman. Permainan hangman merupakan permainan menebak kata dengan benar. Penebak diberi kesempatan menjawab kata sampai gambar hangman (orang yang digantung) terbentuk. Jika hangman terbentuk penebak dianggap kalah. Jadi mereka semua harus menebak perhuruf yang sudah kami siapkan tersebut dalam bentuk b.inggris dasar. Mereka menebak dengan penuh semangat, ceria, dan khawatir jika kalah. Setelah mereka menebak kami tulis kata b.inggris tersebut dan serta diberi artinya.

Karena waktunya sudah harus selesai kami dan murid-murid terpaksa menghentikan permainan yang lagi seru ini. Sebelum pulang kami memberikan tugas untuk mencatat b.inggris dasar tersebut agar dipertemuan berikutnya mereka akan kami tanyakan kembali b.inggris yang sudah diajarkan. Setelah itu kami menutup pembelajaran hari ini dan ditutup dengan doa bersama menurut agama masing-masing.

Metode yang kami gunakan sama dengan minggu lalu yaitu metode classroom, karena pada pertemuan ini lebih sedikit muridnya yang hadir hanya 4 orang agar lebih efektif dan efisien. Dan bisa terlihat bahwa anak-anak sudah aktif bertanya dan kompak antar teman dan kami.

Pada pertemuan ketiga ini terdapat beberapa nilai pancasila yaitu yang pertama adalah nilai agama. Kami mengajarkan setiap melakukan memulai dan mengakhiri pembelajaran harus berdoa menurut kepercayaan masing-masing terlebih dahulu agar apa yang sudah diajarkan maupun mengajarkan bermanfaat dan berguna. yang kedua adalah nilai persatuan. Kami mengajarkan untuk bekerja sama dan mengajarkan untuk selalu tetap kompak walaupun ada perbedaan dintara mereka. Perbedaan diantara mereka akan mengantarkan mereka dalam kerukunan jika mereka saling menghargai dan saling bersatu dengan yang lainnya.Yang ketiga adalah nilai kerakyatan. Kami berhak jika anak-anak untuk bertanya kepada kami apa yang tidak mereka pahami. Selain itu mereka juga diperbolehkan untuk menanggapi apa yang diajarkan oleh kami.

    II.        Penutup

Pada hari ketiga mengajar, kami merasa anak-anak sudah mulai bisa membaur dengan kami dan mulai berkomunikasi jika masih ada yang belum dimengerti. Dan kami sudah mulai memiliki persiapan yang sungguh-sungguh agar kegiatan belajar mengajar terus berjalan dengan efektif.