Pembelajaran
di Bimbel Asrama Cinta Yatim dan Dhuafa dalam Penerapan Mata Kuliah Character
Building
Bersama
Teach For Indonesia (TFI)
Kelas :
LL01
Dosen :
Sri Hutomo (D1415)
Waktu :
Sabtu, 26 Maret 2016
Jam
: 14.00 - 16.00 WIB
Jumlah anak didik : 4 anak
Lokasi :
Jl. Sumatra Gg. H. Bakri, Jombang Ciputat, Tangerang Selatan
PIC :
Ibu Nunung
Anggota yang hadir :
1. Cynthia
Adeline (1901465430)
2. Irene
(1901463993)
3. Joshua
Renaldo (1901473464)
4. Jovianne
(1901473722)
5. Kristanto
Rianto (1901467221)
6. Raden
Roro Azlia Putri Ryanti (1901464112)
Anggota yang tidak hadir :
1.
Alvi Syahri (1901481352)
2.
Brandon Cornelius (1901485325)
I.
Bagian isi
Pada
tanggal 26 maret 2016, kami melakukan pengajaran kembali pada pertemuan ketiga dengan anak-anak Asrama Cinta Yatim & Dhuafa. Pada pertemuan ini
kami sudah melakukan persiapan kami lebih matang dari minggu kemarin. Agar kegiatan belajar mengajar lebih efektif.
Seperti biasa kami berkumpul terlebih dahulu
di BINUS University pada pukul 13.00. Tetapi pada pertemuan ketiga ini anggota
kami ada yang tidak bisa hadir dikarenakan ada yang saudaranya meninggal dan
juga ada urusan. Kami berangkat bersama menuju ke asrama tersebut menggunakan
mobil. Kami tiba di asrama pada waktu yang tepat yaitu 14.00. Kami tiba di
asrama sebelum murid-murid datang dan tidak lama kemudian murid-murid sudah
datang tetapi hanya 4 murid saja yang mengikuti pembelajaran dikarenakan kata
ibu PIC murid-murid yang lain sedang ada kegiatan diluar. Sebelum memulai
pembelajaran kami dan murid-murid melakukan doa bersama menurut agama
masing-masing.
Pada
pertemuan ketiga ini, kami akan melakukan pengajaran mengulang kembali
pelajaran dari pertemuan sebelumnya. Kami mengajarkan kembali perkalian
kepada murid soal-soal dari pertemuan
sebelumnya yang masih belum mengerti. Diantara mereka masih ada yang bingung
dalam perkalian dan juga sudah ada yang mengerti. Setelah diajarkan kembali
mereka akhirnya mengerti cara belajar perkalian campuran.
Setelah
mengerti pembelajaran perkalian kami membuat permainan b.inggris dasar yaitu
b.inggris buah-buahan dan hewan yang pertama yaitu Teka Teki Silang, kami
menyiapkan kolom dan baris untuk mereka isi. Saat permainan dimulai mereka ada
yang malu-malu, ada yang tidak tahu dan ada yang langsung maju. Mereka
melakukan permainan ini dengan senang.
Setelah
selesai, kami berlanjut ke permainan yang kedua yaitu hangman. Permainan
hangman merupakan permainan menebak kata dengan benar. Penebak diberi
kesempatan menjawab kata sampai gambar hangman (orang yang digantung)
terbentuk. Jika hangman terbentuk penebak dianggap kalah. Jadi mereka semua
harus menebak perhuruf yang sudah kami siapkan tersebut dalam bentuk b.inggris
dasar. Mereka menebak dengan penuh semangat, ceria, dan khawatir jika kalah.
Setelah mereka menebak kami tulis kata b.inggris tersebut dan serta diberi
artinya.
Karena
waktunya sudah harus selesai kami dan murid-murid terpaksa menghentikan
permainan yang lagi seru ini. Sebelum pulang kami memberikan tugas untuk
mencatat b.inggris dasar tersebut agar dipertemuan berikutnya mereka akan kami
tanyakan kembali b.inggris yang sudah diajarkan. Setelah itu kami menutup
pembelajaran hari ini dan ditutup dengan doa bersama menurut agama
masing-masing.
Metode yang kami gunakan sama dengan minggu
lalu yaitu metode classroom, karena pada pertemuan ini lebih sedikit muridnya yang hadir hanya 4
orang agar lebih efektif dan efisien. Dan bisa terlihat
bahwa anak-anak sudah aktif bertanya dan kompak antar teman dan kami.
Pada
pertemuan ketiga ini terdapat beberapa nilai pancasila yaitu yang pertama
adalah nilai agama. Kami mengajarkan setiap melakukan memulai dan mengakhiri
pembelajaran harus berdoa menurut kepercayaan masing-masing terlebih dahulu
agar apa yang sudah diajarkan maupun mengajarkan bermanfaat dan berguna. yang
kedua adalah nilai persatuan. Kami mengajarkan untuk
bekerja sama dan mengajarkan untuk selalu tetap kompak walaupun ada perbedaan
dintara mereka. Perbedaan diantara mereka akan mengantarkan mereka dalam
kerukunan jika mereka saling menghargai dan saling bersatu dengan yang
lainnya.Yang ketiga
adalah nilai kerakyatan. Kami berhak jika anak-anak untuk
bertanya kepada kami apa yang tidak mereka pahami. Selain itu mereka juga diperbolehkan untuk menanggapi apa yang
diajarkan oleh kami.
II.
Penutup
Pada hari
ketiga mengajar, kami merasa anak-anak sudah mulai bisa membaur dengan kami dan
mulai berkomunikasi jika masih ada yang belum dimengerti. Dan kami sudah mulai
memiliki persiapan yang sungguh-sungguh agar kegiatan belajar mengajar terus berjalan
dengan efektif.
0 comments:
Post a Comment